1.10.2010

HARI RABU YANG MENYEBALKAN

Hari rabu, hari yang sangat membosankan bagi bayu. Sebab pada hari itu, dia akan bertemu dengan banyak sekali pelajaran disekolahnya. Sambil ngoceh sendiri, dia berangkat ke sekolahnya. “ Huh, hari ini ketemu matematika lagi” ucapnya dalam hati.Tapi, jam sudah hampir setengah delapan. “Wah telat!!! Di hukum…”. Tanpa pikir panjang lagi, bayu semakin cepat saja nge_gas mionya brummmm….. Akhirnya dia sampai juga di sekolahnya. Jordi dan Agus kebetulan datang bersamaan dengannya. Sambil cerita – cerita bola, mereka bertiga masuk ke kelasnya. Jordi dan Agus adalah teman baik bayu. Jordi selalu memberi motivsi Bayu supaya mencari cewek (pacar). Padahal saat itu dia sendiri belum punya pacar. Waktu itu keadaan di sekolah sangat sepi. “Kok tumben kayak gini ya?” Tanya jordi pada agus. “Mungkin ini karena kelas XII lagi olahraga kali”. Agus menjawab. “Mungkin juga ya, sekarangkan hari rabu jadwal kelas XII ujian praktek olahraga.” “Mungkin” agus menimpali. Sampai di kelas XI B mereka langsung duduk di bangku mereka masing – masing dan menaruh tas yang mereka gendong sedari tadi. Tak lama kemudian teman – teman yang lainnya datang. Mereka juga segera mencari bangku mereka masing – masing dan duduk santai sejenak. Tel, tet, tet…. Bel masuk berbunyi. Semua anak yang masih diam di luar kelas segera berlarian masuk ke dalam kelas. Tak lama kemudian, pelajaran pertama di mulai. Yang pertama hari itu adalah pelajaran matematika. Pelajaran yang membuat semua anak bosan. Terutama jordi, terus saja mengeluh bosan. “Tapi bel baru saja berbunyi, masih 1 jam lagi” bayu menanggapi keluh temanya itu. Tapi, tanpa terasa tet…. Bel panjang terdengar tandanya jam pergantian pelajar. “Yes… matik sudah selesai” jordi dengan girang berteriak sampai lupa di kelasnya masih ada guru. Sambil menutupi mukanya dia meminta maaf pada Pak Dede yang notabene adalah Master of Matik di sekolah itu. Guru kedua pun masuk ke kelas XI B. “Berdiri, beri salam” dengan gagah bayu berkelakar. “Selamat siang Bu” semua anak XI B memberi salam pada Bu Ayu, guru IPS yang galak banget. Kali ini bayu yang berkeluh bosan. Setelah berapa lama menjelaskan materi, “Anak – anak ada yang bertanya?” Tanya bu ayu. Tapi semuanya diam. “Lho kok diam, pada bisu yaw!” “Kalo begitu sekarang kita ulangan!” ancamnya. Tet, tet, tet, belum selesai satu soal di bacakan bel istirahat sudah berbunyi. Agus dengan tergesa – gesa segera ke kantin untuk makan. Waktu istirahat memang tidak lama cuma 15 menit saja. Tapi, istirahatnya dua kali dalam 1 hari.Dan even itu pun muncul. Pada pelajaran ketiga, Kimia. “Kok yang muncul Pak Indra yaw? Bukanya Pak Indra itu guru Sejarah” pikir bayu dalam hatinya. O tidak,,, rupanya Bu Ida yang notabene guru kimia Bayu cuti melahirkan. Jadinya sekarang ada guru baru yang sementara menggantikannya dan Pak Indra menggantarnya kelas Bayu. Semua anak berharap guru yang baru ini baik dan ga galak. Tuk, tuk, tuk,,,, dentakan sepatu high hills langsung saja terdengar merdu. Ketika itu, tiba – tiba aroma wangi menyerbak begitu aja. Awan yang mendung seketika itu berubah cerah. “Amazing,, gurunya cantik banget”. Piuitttttt,,, semua anak XI B menggoda. “Kalo ini yang ngajar bakalan betah belajar nie” kata jordi. “Berdiri, beri salam. Selamat siang Bu”. Semuanya semangat sekali. “Perkenalkan, nama ibu Esaty, kalian boleh panggil Ibu, Bu Esa” katanya sebari jemari lentiknya mengambil boardmaker dan langsung menulis di sebuah papan putih yang tergantung rapi di dinding. Umur ibu 23 tahun. “Alamatnya ya bu?” Tanya agus penasaran. “Rumah ibu di jalan Kenanga 12” jawab guru cantik itu. “Ibu disini ngajar menggantikan sementara Ibu Ida yang lagi cuti hamil”. “Ngajar terus juga nga apa – apa kok bu” protes bayu. “Ibu punya adik SMA nga?” Tanya seorang murid. “Cukup ya sesi bertanyanya, kita langsung belajar aja biar kalian tidak ketinggalan pelajaran” katanya lagi. “Hu,,,,,,” semuanya protes. Bayu yang sedari tadi bengong, tidak bisa berkata apa, tambah gemeteran ketika Bu Esa berjalan mendekatinya. “Gimana bisa mengerjakan soal no 4?” Tanya guru itu. “Bi,,,bi,,sa,,,Bu”. bayu menjawabnya dengan terbata – bata. Semuanya pun menyoraki bayu. “Udah, udah”. Bu esa menenangkan suasana. Tidak lama kemudian bel pulang berbunyi 3 kali. “Anak – anak sampai disini dulu yaw, minggu depan kita lanjutkan lagi” kata terakhir dari Bu Esa hari itu.“Jor, Bu Esa cantik banget yaw!” terang bayu pada jordi. “Yoi yo,,” jordi hanya menganguk. Sampai di rumah bayu hanya ingat pada guru barunya itu. Dia berhayal bisa pacaran sama Bu Esa. Tapi nga masuk akal banget. Masak ada anak 17 tahunan jadian sama Guru yang umurnya 7 tahun lebih tua. Aduh,, ada – ada aja anak ini.Hari – hari udah berjalan, seperti biasa disekolah nga ada yang menarik, tampak biasa – biasa aja. Itu karena Bu Esanya cuma ngajarnya hari rabu aja. Jadinya ketemunya sekali aja seminggu.Hari rabu pun datang lagi. Tapi hari rabu ini lain, nga ngebosenin lagi. Sejak guru itu datang hari rabu berubah jadi hari yang paling di tungu - tungu. Seperti minggu lalu, bayu lagi – lagi nga bisa ngomong apa – apa di kelas, padahal sebenernya bayu anak yang paling rebut di kelas XI B. Tapi tiap pelajaran kimia dia diam aja. Emang bener kalo ada hal yang seru waktu itu jadi cepat banget nga kerasa aja bel pulang sudah berbunyi. Tapi sebelum pulang bayu sempat nanya ke Bu Esa “Bu punya facebook nga?” “Punya!” jawabnya “Apa nama usernya, Bu?” Tanya bayu lagi “Minggu depan saya kasi tau!” jawabnya lagi. “Yaw udah deh”.Hari itu tiba lagi. Tapi, rabu ini berubah kelam. Bu Esa nga ngajar, dia ijin!. Bayu yang nunggu hari itu tertunduk lemas dan nga mau mengerjakan tugas dari Bu Esa, karena terlanjur kecewa. Ketika bel bunyi dia langsung pulang tanpa ngumpul tugas. Bayu kembali nunggu hari rabu, tapi hari rabu ini sama saja. Bu Esa nga ngajar lagi. Rabu berikutnya pun sama. Rabu datang lagi, tapi rabu ini tambah kelam saja. Ketika bel untuk pelajaran ketiga berbunyi, memang ada guru yang masuk ke kelas XI B, tapi ini lain. Bukan aroma parfum Bu Esa. Dentakan sepatunya pun terdengar fals, tak seperti suara high hills yang sering terdengar pada hari rabu sebelumnya. Ha… Bu Ida ngajar lagi! berarti…. Yaw bener Bu Esa udah nga ngajar kimia lagi. Soalnya Bu Ida cuma sebulan aja ngambil cuti melahirkannya. Berjuta asa itu pecah berantakan, terpencar ke segala arah dan perlahan hilang di sapu kekecewaan. Betapa itu yang di rasakan bayu. Dia kembali merenung dengan memutar lagu – lagu sedih yang ada di blackberynya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar